Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mengapresiasi inisiatif ini. "Sebanyak 3.500 piring digunakan setiap hari oleh Masjid Jogokariyan untuk membagikan takjil, ini menjaga kebersihan karena tidak meninggalkan selembar sampah pun, baik di lingkungan masjid maupun di jalanan," kata Hasto saat membuka Kampung Ramadan Jogokariyan pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Tradisi ini bukanlah hal baru bagi Masjid Jogokariyan. Penggunaan piring sebagai wadah takjil sudah dilakukan selama lebih dari 20 tahun, jauh sebelum Yogyakarta mengalami darurat sampah. Konsekuensinya, pengurus masjid juga membersihkan atau mencuci piring-piring tersebut setiap harinya. Hasto pun menyatakan harapannya agar masjid-masjid lain di Yogyakarta mengikuti jejak Jogokariyan dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Selain soal takjil, Hasto juga menyampaikan bahwa penanganan sampah di Kota Yogyakarta menjadi prioritas pemerintah. "Depo sampah saat ini sudah mulai dibersihkan untuk dikosongkan, agar tidak ada lagi pembuangan sampah liar. Ada juga posko dari Satpol PP di beberapa titik untuk pengawasan," ujarnya.
Ketua Panitia Kampung Ramadan Jogokariyan, Haidar Muhammad, menjelaskan bahwa kegiatan pembagian ribuan takjil gratis ini adalah hasil kerjasama dengan 27 kelompok masyarakat sekitar masjid. Setiap porsi takjil yang dibagikan memiliki nilai sekitar Rp15.000. "Kami ingin berbagi kebahagiaan Ramadan dengan siapapun yang datang ke masjid ini," ungkapnya.
Tahun ini, Kampung Ramadan Jogokariyan juga menghadirkan kegiatan pasar sore yang melibatkan 400 pedagang, serta berbagai talkshow inspiratif dan ceramah bersama sejumlah tokoh. “Kami berharap kegiatan ini bisa mempererat kebersamaan dan menambah wawasan masyarakat selama Ramadan,” kata Haidar.