Perang Dagang Global Semakin Memanas: Dampak Tarif Trump terhadap Ekonomi Dunia, Kanada, Meksiko, dan China Terancam Guncang!

Perang Dagang,Trump,Kanada,Meksiko,China,Tarif,Ekonomi Global,Pasar Saham,Justin Trudeau,Donald Trump

Pada hari Senin (3/3) dan Selasa (4/3), hampir seluruh pasar saham dunia terjun bebas akibat keputusan mengejutkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang memberlakukan tarif baru atas impor dari tiga mitra dagang terbesarnya, yakni Kanada, Meksiko, dan China. Keputusan ini diikuti dengan tindakan pembalasan dari ketiga negara tersebut, yang mengguncang pasar finansial global.

Setelah pengumuman tarif, yang mulai berlaku pada Selasa dini hari (4/3), pasar saham di Wall Street langsung tertekan. Indeks-indeks utama seperti Standard & Poor 500, Dow Jones, dan Nasdaq merosot sekitar 1%, meskipun kemudian ada sedikit pemulihan pada perdagangan siang hari. Keputusan ini dipicu oleh pernyataan keras Presiden Trump, yang menegaskan bahwa tidak ada ruang lagi untuk menunda kebijakan tarif ini terhadap Kanada dan Meksiko. Trump menyebutkan bahwa negara-negara tersebut gagal mencegah masuknya fentanyl ke AS, yang menjadi alasan utama diberlakukannya tarif baru.

Kanada, Meksiko, dan China Melakukan Pembalasan

Sebagai respons, Kanada dan Meksiko langsung melancarkan pembalasan. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengumumkan tarif 25% terhadap produk AS senilai 155 miliar dolar AS, dengan barang-barang seperti aluminium, baja, mobil, dan truk akan dikenakan tarif tinggi. Trudeau menegaskan bahwa langkah ini bukan untuk merugikan warga Amerika, melainkan untuk melindungi kepentingan Kanada. Dia juga menambahkan bahwa Kanada tidak memilih jalur konfrontasi ini, melainkan karena kebijakan pemerintah AS yang memaksanya untuk bertindak.

Sementara itu, China tidak tinggal diam. Negara ini mengenakan tarif tambahan sebesar 15% terhadap produk pertanian AS, seperti daging ayam, daging babi, kedelai, dan daging sapi, yang akan berlaku mulai 10 Maret mendatang. China menyebutkan bahwa tindakan ini adalah langkah sah untuk melindungi kepentingan nasional mereka.

Pakar dan Pengamat Menilai Ini Adalah Situasi "Lose-Lose"

Menurut Julian Hinz, seorang pakar perdagangan di Kiel Institute for the World Economy, Kanada dan Meksiko adalah yang paling terdampak oleh kebijakan tarif ini karena ketergantungan mereka pada ekspor ke AS. "Lebih dari 80% ekspor Kanada adalah ke AS, jadi mereka sangat terpengaruh," ujar Hinz. Di sisi lain, China yang memiliki volume ekspor lebih kecil ke AS, meskipun terpengaruh, tidak sebesar dampaknya terhadap Kanada dan Meksiko.

Francis Lun, CEO Geo Securities di Hong Kong, mengungkapkan bahwa dampak perang tarif ini bukan hanya dirasakan oleh keempat negara yang terlibat, tetapi juga oleh perdagangan global secara keseluruhan. "Ini adalah situasi kalah-kalah, tidak ada yang untung," ujar Lun, menambahkan bahwa ketegangan ini akan berdampak pada pasar global, termasuk pasar Hong Kong.

Tarif Sebagai Strategi Ekonomi AS

Gedung Putih menyatakan bahwa kebijakan tarif ini bertujuan untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan, memastikan perlakuan yang adil untuk ekspor AS, menekan imigrasi ilegal, dan memerangi peredaran narkotika, khususnya fentanyl. Meskipun demikian, kebijakan ini memicu ketegangan besar dan memperburuk hubungan ekonomi global.

Pemerintahan Trump berharap kebijakan tarif ini dapat menggairahkan sektor manufaktur AS dan menarik investasi asing, meskipun dampaknya terhadap sektor pertanian AS sudah mulai dirasakan.

Previous Post Next Post

ads

ads

نموذج الاتصال