Marco Rubio: AS Percepat Bantuan Militer Senilai Miliaran Dolar untuk Israel di Tengah Gencatan Senjata!

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menandatangani deklarasi untuk mempercepat pengiriman bantuan militer sebesar USD 4 miliar ke Israel. Bantuan ini disetujui di tengah gencatan senjata Israel-Hamas.

Washington DC – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, mengumumkan bahwa dirinya telah menandatangani deklarasi untuk mempercepat pengiriman bantuan militer sebesar USD 4 miliar kepada Israel. Langkah ini dilakukan di tengah situasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Rubio menegaskan bahwa Amerika Serikat akan terus memanfaatkan segala alat yang dimiliki demi memenuhi komitmennya terhadap keamanan Israel.

“Amerika Serikat akan selalu berada di sisi Israel dan memastikan keamanan mereka. Saya telah menggunakan wewenang darurat untuk mempercepat pengiriman bantuan militer ke Israel,” ujar Rubio dalam pernyataan resminya, Minggu (2/3/2025), seperti yang dilansir oleh Reuters.

Bantuan tersebut merupakan bagian dari paket penjualan senjata asing besar-besaran yang telah disetujui oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, senilai hampir USD 12 miliar. Rubio menambahkan bahwa pengiriman bantuan ini adalah bentuk komitmen lama AS terhadap sekutunya di Timur Tengah.

Departemen Luar Negeri AS sebelumnya juga telah menyetujui penjualan senjata tambahan ke Israel, termasuk bom dan peralatan pemusnah massal senilai hampir USD 3 miliar. Pemerintah AS juga secara darurat memberi tahu Kongres tentang penjualan tersebut, melewati prosedur tradisional yang biasanya memberikan kesempatan kepada Komite Urusan Luar Negeri untuk meninjau dan meminta informasi lebih lanjut.

Pengumuman ini menandai kali kedua dalam beberapa minggu terakhir pemerintahan Trump memanfaatkan wewenang darurat untuk mempercepat penjualan senjata ke Israel. Pemerintahan Biden sebelumnya juga menggunakan langkah yang sama, menunjukkan bahwa dukungan militer AS terhadap Israel tetap kuat meskipun ada perubahan administrasi.

Langkah ini dilakukan di tengah gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung sejak 19 Januari, menghentikan pertempuran selama 15 bulan. Gencatan senjata ini memungkinkan pembebasan 33 sandera Israel yang ditahan di Gaza serta sekitar 2.000 tahanan Palestina yang ditahan Israel.

Meski gencatan senjata telah berlangsung, Israel dan Hamas saling menuduh melanggar kesepakatan, yang menyebabkan keraguan atas kelanjutan fase kedua perjanjian yang seharusnya mencakup pembebasan tambahan sandera dan tahanan serta langkah-langkah menuju perdamaian yang lebih permanen.

Dengan percepatan bantuan militer ini, Amerika Serikat terus menunjukkan dukungannya terhadap Israel, di tengah ketidakpastian dalam proses perdamaian yang masih berlangsung.

Previous Post Next Post

ads

ads

نموذج الاتصال