Perjanjian ini merupakan akhir dari diskusi yang menantang. Seperti yang diketahui, Indonesia melarang penjualan iPhone 16 pada tahun lalu karena Apple gagal memenuhi persyaratan komponen buatan lokal yang ditetapkan pemerintah. Namun, dengan kemitraan baru yang dijalin, Apple kini akan dapat memenuhi syarat ini melalui produksi lokal atau kemitraan dengan perusahaan dalam negeri.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan bahwa setelah proses negosiasi yang "rumit" selama beberapa bulan, Apple akhirnya memperoleh sertifikat tingkat komponen dalam negeri (TKDN), yang memungkinkan mereka untuk menjual ponsel di Indonesia. "Kami sedang dalam tahap akhir penerbitan sertifikat TKDN. Insya Allah akan keluar sebelum Ramadan 2025," ujar Agus.
Sayangnya, belum ada kepastian kapan tepatnya iPhone 16 akan beredar di pasar Indonesia. Agus menambahkan bahwa izin edar produk terbaru Apple berada di tangan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), namun ia berharap bahwa penjualan bisa dimulai sebelum Lebaran 2025. "Jadi bisa sesegera mungkin, sesegera mungkin," katanya saat ditanya soal kepastian tanggal peluncuran.
Sementara itu, perwakilan Apple juga mengungkapkan rasa antusiasme mereka terkait kesepakatan ini. "Kami sangat bersemangat memperluas investasi kami di Indonesia dan memperkenalkan iPhone 16 serta iPhone 16e kepada para konsumen di sini," ujar juru bicara Apple kepada Tempo pada Rabu sore.
Sebagai bagian dari perjanjian yang bernilai lebih dari 300 juta dolar AS, Apple berkomitmen membangun pabrik manufaktur komponen di dekat Jakarta dan membuka pusat penelitian dan pengembangan (R&D). Selain itu, Apple juga akan melatih tenaga kerja lokal melalui program pelatihan khusus. Meski demikian, kesepakatan ini tidak mencakup rencana untuk merakit iPhone secara langsung di Indonesia.
Investasi besar ini tentunya menjadi langkah positif bagi industri teknologi di Indonesia. Menteri Agus mengatakan, "Kesepakatan dengan Apple ini adalah peluang besar bagi tenaga kerja lokal, khususnya di bidang teknologi. Kita berharap kerjasama ini akan meningkatkan kemampuan kita dalam mengembangkan komponen-komponen canggih untuk pasar global."
Kesepakatan ini diharapkan menjadi pendorong utama bagi perkembangan industri teknologi Indonesia dan membuka peluang baru untuk kolaborasi yang lebih besar di masa depan.