Trump Kecualikan Israel dan Mesir dari Pemotongan Bantuan Luar Negeri, Yordania Tidak!

Presiden Trump memutuskan untuk mengecualikan Israel dan Mesir dari pemotongan bantuan luar negeri AS, namun Yordania tetap terpengaruh. Apa dampak dari keputusan ini bagi ekonomi dan politik Yordania? Simak selengkapnya di sini.

Amman, Yordania – Keputusan Presiden AS, Donald Trump, untuk mengecualikan Israel dan Mesir dari pemotongan bantuan luar negeri AS yang meliputi pembiayaan militer mengejutkan banyak pihak, namun negara tetangga Yordania tetap terkena dampak pemotongan tersebut. Yordania yang menerima sekitar $1,45 miliar per tahun dalam bentuk bantuan militer dan ekonomi, tidak termasuk dalam daftar negara yang dikecualikan.

Mengapa Yordania Terkena Dampak Pemotongan?

Yordania, yang mengandalkan dukungan luar negeri sebagai salah satu sumber utama pendapatannya, kini menghadapi tantangan besar di tengah perekonomian yang terus merosot. Negara ini menerima berbagai bentuk bantuan dari AS, termasuk $350 juta dalam pendanaan USAid dan dukungan anggaran langsung yang sangat membantu kelangsungan ekonomi. Meski negara-negara Teluk yang kaya menjadi pendukung utama Yordania, sebagian besar negara tersebut telah memperketat anggaran mereka dalam beberapa tahun terakhir, sehingga Yordania harus mencari cara baru untuk bertahan.

Ancaman Ekonomi Bagi Kerajaan Yordania

Perekonomian Yordania yang semakin carut-marut berpotensi merusak stabilitas kerajaan Hashemite, yang selama ini mengandalkan patronase pemerintah untuk mendapatkan dukungan dari suku-suku Tepi Timur Yordania. Dukungan ini sangat penting untuk kelangsungan hidup sistem politik di negara tersebut. Jika keadaan ini tidak segera diatasi, dapat mengancam stabilitas politik Yordania.

Trump dan Harapan terhadap Yordania

Dalam pertemuan telepon pada bulan Januari dengan Raja Abdullah II, Presiden Trump menyatakan harapan agar Yordania menerima lebih banyak warga Palestina sebagai imbalan atas penerimaan bantuan keuangan AS. Trump mengatakan, "Saya katakan kepadanya bahwa saya ingin Anda menerima lebih banyak bantuan karena saya sedang melihat seluruh Jalur Gaza sekarang, dan itu kacau, benar-benar kacau."

Reaksi Para Pakar dan Keadaan yang Membingungkan

Menurut Amer Sabaileh, seorang pakar keamanan regional dan profesor universitas yang berbasis di Amman, Raja Abdullah II harus berhati-hati dalam menghadapi tekanan dari Trump. Sabaileh menilai bahwa "Hal terburuk sekarang adalah mengatakan ‘tidak’ kepada Trump," dan menekankan perlunya Yordania untuk meningkatkan hubungan dengan Israel dan memanfaatkan isu keamanan sebagai kartu tawar dalam negosiasi.

Sementara itu, beberapa analis berpendapat bahwa seruan Trump agar AS mengambil alih Jalur Gaza bisa jadi merupakan taktik negosiasi untuk memeras lebih banyak uang dari mitra Arab, termasuk Yordania. Namun, Tariq Tell, seorang profesor di Universitas Amerika Beirut, meragukan bahwa Raja Abdullah II akan berhasil memperoleh bantuan tambahan dari AS. Menurutnya, pertemuan dengan Trump mungkin tidak menghasilkan apa-apa bagi Yordania.

Masa Depan Politik dan Ekonomi Yordania

Seiring dengan ketegangan yang semakin memuncak antara Yordania dan AS, banyak pihak bertanya-tanya bagaimana nasib kerajaan tersebut ke depannya. Sebagai negara yang sangat bergantung pada bantuan luar negeri, Yordania harus segera menemukan cara untuk mengatasi tantangan ekonomi dan politik yang mengancam kestabilan negara.

Pemerintahan pascaperang Gaza, rekonsiliasi dengan Israel, serta pengaruh negara-negara Teluk yang semakin menurun, akan menjadi faktor penentu dalam menentukan arah kebijakan Yordania di masa depan.

Keputusan Trump untuk tidak memotong bantuan bagi Israel dan Mesir, namun memotong bantuan untuk Yordania, membuka berbagai permasalahan ekonomi dan politik yang kompleks bagi kerajaan Hashemite ini. Diharapkan, Raja Abdullah II dapat menemukan jalan tengah yang memungkinkan Yordania untuk tetap mendapat dukungan finansial sambil menjaga stabilitas politik di kawasan yang semakin tidak menentu. 

Previous Post Next Post

ads

ads

نموذج الاتصال