Presenter sekaligus Utusan Khusus Presiden untuk Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, memberikan tanggapan terhadap tren tagar #KaburAjaDulu yang sedang viral di media sosial. Dalam diskusinya dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2MI), Abdul Kadir Karding, Raffi menilai tren ini menggambarkan kegelisahan anak muda terhadap situasi ekonomi dan keadilan di Indonesia.
Melalui akun Instagram @newsrans, Raffi mengajak generasi muda dan influencer untuk mengarahkan tagar tersebut ke hal yang lebih positif. “Teman-teman generasi muda dan influencer harus membuat tagar ini menjadi positif,” ujar Raffi Ahmad, sebagaimana dikutip pada Kamis (20/2/2025).
Menurut Raffi, media sosial memiliki pengaruh besar terhadap pola pikir anak muda, yang jika tidak diarahkan dengan bijak, justru bisa berdampak buruk bagi masa depan mereka. “Nanti malah yang tadinya tujuan kita mau baik, malah bisa jadi kurang baik,” tambahnya.
Raffi juga menyoroti pentingnya penghargaan dan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia yang bekerja di luar negeri. Menurutnya, para pekerja migran merupakan patriot bangsa yang harus dilindungi oleh negara. Ia prihatin melihat banyak orang yang ingin bekerja di luar negeri, namun terjebak oleh calo yang menawarkan janji palsu. "Kasihan sekali, banyak orang yang ingin cari kerja. Tapi sayangnya, ada oknum-oknum atau calo yang memberikan iming-iming nanti di sana begini begitu," ungkap Raffi.
Pentingnya edukasi dan sosialisasi terkait keberangkatan kerja ke luar negeri menjadi perhatian utama Raffi. Banyak pekerja migran yang tidak terdaftar secara resmi di kementerian terkait, sehingga apabila terjadi masalah, mereka sulit terdeteksi dan tidak mendapatkan perlindungan yang memadai. "Dan dengan kurangnya edukasi dan sosialisasi, mereka datang ke sana dan tidak terdaftar di kementerian. Jadi susah gitu, kalau mereka kenapa-kenapa, mereka tidak terdeteksi," jelas Raffi.
Sebagai penutup, Raffi Ahmad dan Kementerian P2MI berharap anak muda tidak sekadar mengikuti tren #KaburAjaDulu tanpa pertimbangan matang. Mereka mengajak untuk lebih berpikir produktif, mencari peluang kerja secara legal, dan memahami pentingnya perlindungan hukum sebelum memutuskan untuk bekerja di luar negeri.