Dalam pidatonya, Prabowo mengakui bahwa sebagian besar proyek yang ia resmikan merupakan warisan dari Jokowi. Oleh karena itu, ia merasa perlu untuk mengundang Jokowi pada setiap peresmian proyek-proyek tersebut.
"Harusnya, tolong Seskab, (kalau) ada program yang jasanya sebelumnya banyak, Presiden sebelumnya harus dihadirkan," tutur Prabowo.
Bank emas yang baru diresmikan ini telah direncanakan sejak empat tahun lalu, di masa kepemimpinan Jokowi. Prabowo pun menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam mempersiapkan proyek ini.
"Saya paham bahwa persiapan bank emas ini memakan waktu cukup lama. Kalau tidak salah lebih dari empat tahun. Takdir saya bahwa saya yang meresmikan," ujar Prabowo dengan nada serius.
Tak hanya itu, Prabowo juga menyebutkan bahwa dirinya akan bertemu dengan Jokowi untuk meminta maaf atas situasi tersebut.
"Mungkin besok saya akan bertemu Pak Jokowi, saya minta maaf. Bapak yang bekerja keras dengan menteri-menteri Bapak. Padahal menteri-menteri Bapak banyak yang saya pakai juga," ungkapnya.
Prabowo kemudian menegaskan, "Kalau sudah timnya bagus, kenapa harus diganti gitu lho."
Prospek Bullion Bank
Bank emas atau bullion bank yang diresmikan Prabowo ini diperkirakan akan menciptakan nilai tambah hingga Rp50 triliun di industri emas. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank ini akan memaksimalkan potensi sumber daya emas yang ada di Indonesia.
"Usaha bullion bank dapat meningkatkan konsumsi emas ritel yang akan memacu peningkatan industri emas dan seluruh ekosistemnya, dengan tambahan value added hingga Rp 30-50 triliun," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae.
Menteri BUMN Erick Thohir menambahkan bahwa cadangan emas Indonesia berada di peringkat keenam dunia, dengan total 2.600 ton. Namun, cadangan emas batangan Indonesia masih jauh dari Singapura, yang memiliki 78,3 ton. Dengan adanya bullion bank, Erick optimis cadangan emas batangan Indonesia akan meningkat signifikan.
Teguran Mayor Teddy
Aksi Mayor Teddy yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu juga menjadi perhatian publik. Dalam video tersebut, Mayor Teddy tampak menegur Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang memayungi Presiden Prabowo Subianto saat menyambut Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Dalam kejadian tersebut, Mayor Teddy memberi isyarat agar Paspampres berhenti memayungi Prabowo dan menyerahkan payung kepada rekan lainnya. Aksi ini menuai beragam komentar dari masyarakat, namun tak mempengaruhi hubungan antara Prabowo dan Teddy.
Kunjungan Presiden Turkiye Erdogan ini merupakan salah satu agenda penting yang mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Turkiye. Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara membahas berbagai kerja sama strategis di berbagai bidang, termasuk ekonomi dan pertahanan.
Prabowo dan Erdogan terlihat saling menyapa hangat di tengah rintik hujan, menunjukkan keakraban yang telah terjalin lama antara kedua negara.