
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengungkapkan langkah besar dalam proses suksesi kepemimpinan di perusahaan, yang akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 12 Maret 2025. Dalam rapat tersebut, pergantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi BCA untuk tahun buku 2024 menjadi salah satu agenda utama.
Salah satu topik hangat yang menjadi perhatian adalah perubahan posisi Presiden Direktur BCA. Jahja Setiaatmadja, yang telah memimpin BCA selama 14 tahun, akan digantikan oleh Gregory Hendra Lembong, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA. Gregory, seorang bankir berpengalaman dengan lebih dari 30 tahun karier di dunia perbankan, baik di Indonesia maupun luar negeri, dipercaya mampu membawa BCA menuju masa depan yang lebih cerah.
Jahja Setiaatmadja Menjadi Presiden Komisaris BCA
BCA juga mengumumkan bahwa Jahja Setiaatmadja akan mengisi posisi baru sebagai Presiden Komisaris, menggantikan Djohan Emir Setijoso yang mengundurkan diri. Keputusan ini merupakan bagian dari proses regenerasi dan suksesi yang telah dirancang BCA dengan cermat. Hera F. Haryn, Executive Vice President Corporate Communication & Social Responsibility, menjelaskan bahwa perubahan ini dilakukan dengan mempertimbangkan rekam jejak, pengalaman, serta kompetensi masing-masing calon.
Proses Suksesi yang Transparan dan Terencana
BCA menegaskan bahwa pergantian jajaran Dewan Komisaris dan Direksi ini merupakan tindak lanjut dari pengunduran diri Djohan Emir Setijoso dan bagian dari rencana suksesi perusahaan. Hera memastikan bahwa setiap langkah yang diambil telah melalui proses evaluasi yang matang oleh Komite Remunerasi dan Nominasi BCA, serta sesuai dengan regulasi yang berlaku.
"Proses ini bertujuan memastikan transisi kepemimpinan berjalan lancar, dengan calon-calon yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga dapat mengawasi dan mengelola risiko bisnis dengan baik," kata Hera.
Agenda RUPST 2025 dan Penggunaan Laba Bersih
Dalam RUPST 2025, selain pergantian di jajaran Direksi dan Komisaris, juga akan dibahas beberapa mata acara penting. Di antaranya, pengawasan Dewan Komisaris atas laporan keuangan tahun buku 2024, serta pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab kepada Direksi dan Komisaris BCA atas pengelolaan dan pengawasan yang dilakukan sepanjang tahun buku tersebut.
Pada kesempatan yang sama, BCA juga akan membahas penggunaan laba bersih perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024. Penggunaan laba tersebut akan diusulkan untuk dana cadangan, pembagian dividen tunai, dan sisanya sebagai laba ditahan.
Susunan Baru Dewan Komisaris dan Direksi BCA
Dengan mempertimbangkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), susunan baru Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diusulkan di RUPST adalah sebagai berikut:
- Presiden Komisaris: Jahja Setiaatmadja
- Presiden Direktur: Gregory Hendra Lembong
- Wakil Presiden Direktur: John Kosasih
- Direktur: Hendra Tanumihardja
BCA berkomitmen untuk terus memperkuat pertumbuhannya dan memberikan layanan terbaik kepada nasabah serta pemangku kepentingan di masa yang akan datang