Luhut menjelaskan bahwa subsidi ke depannya tidak akan lagi diberikan berbasis komoditas seperti BBM Solar. Sebagai gantinya, subsidi akan dialihkan kepada penerima yang memenuhi syarat melalui Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Mungkin dalam waktu dua tahun kita bisa menuju ke satu harga, tidak ada lagi subsidi untuk barang, seperti BBM Solar atau apapun. Subsidi akan diberikan untuk orang-orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan subsidi,” ujar Luhut dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook di Soehanna Hall, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025).
Luhut menambahkan bahwa perubahan ini bertujuan untuk menghemat anggaran negara dalam jumlah besar. Pemerintah bisa lebih fokus pada bantuan langsung kepada masyarakat yang berhak. “Jadi menurut saya itulah yang terbaik sehingga kita bisa menghemat miliaran dolar lagi,” jelasnya.
Langkah ini juga telah disampaikan Luhut kepada Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari strategi penghematan anggaran negara. Pengawasan distribusi subsidi energi akan menggunakan teknologi canggih seperti AI untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
“Kita punya teknologi sekarang. AI itu sangat bagus sehingga Pertamina bisa mengidentifikasi apakah mobil dengan nomor ini memenuhi syarat untuk menerima jenis bensin ini, kendaraan ini memenuhi syarat, yang ini tidak memenuhi syarat, atau semacamnya. Saya rasa ini akan berhasil,” tuturnya optimis.