Dalam keterangannya kepada Antaranews, Basarah menegaskan bahwa PDIP siap bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Prabowo, meskipun tak ada kader PDIP yang masuk dalam jajaran kabinet.
"Sikap politik PDI Perjuangan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto juga tidak mengambil sikap oposisi," kata Basarah dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Sabtu di Jakarta.
Basarah menjelaskan bahwa Indonesia menganut sistem presidensial, di mana konsep oposisi tidaklah relevan. Ia menegaskan bahwa oposisi biasanya diterapkan dalam sistem demokrasi liberal yang menggunakan pemerintahan parlementer.
Berdasarkan hal tersebut, PDIP akan terus mendukung pemerintahan Prabowo demi menjaga stabilitas sistem presidensial di Indonesia.
"PDI Perjuangan akan tetap bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto meski tidak menugaskan kader atau anggotanya masuk dalam kabinet pemerintahannya," tegas Basarah.
Tak hanya soal sistem, Basarah juga menyinggung hubungan baik antara Prabowo dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, sebagai faktor penting yang memperkuat dukungan PDIP.
"Hubungan pribadi antar kedua tokoh bangsa tersebut, yang menjadi Presiden ke-5 RI dan ke-8 itulah yang akan menjadi jembatan silaturahim dan koordinasi yang baik dan efektif antar-keduanya untuk mengawal kepentingan rakyat dan bangsa yang lebih besar lagi," lanjut Basarah.
Dengan keputusan ini, PDIP berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memajukan Indonesia melalui dukungan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo.